Ustadz Wahhabi Dr. Ali Musri Semjan Putra Ketakutan Dengan Ustadz Aswaja

Seorang pengguna jejaring sosial dengan nama Luqman Hakim di akun facebooknya menuliskan dialognya dengan seorang ustadz Wahhabi bernama Dr. Ali Musri Semjan Putra (3/5/2014). Dalam dialog tersebut, ustadz Wahhabi Dr. Ali Musri menceritakan perihal undangan dialog dari NU Sumenep Madura.

ust-ali-musri

Ia mengaku dijebak karena satu forum dengan Ustadz Muhammad Idrus Ramli, serta membahas perihal Syi’ah dan Wahhabi. Dr. Ali Musri mengklaim telah membersihkan seluruh ‘syubhat’ yang disebarkan oleh Ust. Idrus Ramli.


Dikesempatan lain, Dr. Ali Musri pernah diundang untuk dialog dengan Ust. Idrus Ramli, tetapi ternyata ia menolah / tidak mau memenuhi undangan dialog tersebut dengan alasan dialog tidak menyelesaikan masalah.

Berikut status Luqman Hakim tersebut:

Sikap Berani dan Tegas Dr. Ali Musri Semjan Putra

kejadian ini ketika beliau di Undang oleh pihak NU di Sumenep, perjanjian pertama bahwa yang di bahas di Sumenep terkait kesesatan tentang Syiah, stelah Ustadz Ali Musri sampai di sumenep tempat beliau di undang oleh pihak NU, tenyata pihak NU menjebak Ustadz Ali Musri yang asalnya di surat undangan di bahas tentang syiah ternyata yang di bahas Syiah dan wahabi, kebetulan yang membahas kesesatan wahabi ketika itu, Idrus Ramli, berikut cuplikan dialog saya dengan Ustadz Ali Musri :

Ana : “Assalamualaikum Ustadz. ana ingin tabayyun, ana sering mendengar katanya antum pernah di tantang oleh Ustadz Idrus Ramli untuk berdebat dengan beliau namun antum tidak menyanggupinya. benarkah kabar ini??? soalnya kabar ini saya tidak mendengar hanya 1 kali. syukron”


Ustadz Ali :Saya sdh pernah debat dengannya di Sumenep, ceritanya ana diminta oleh PC NU disana utk menjadi narasumber dlm acara membongkarn kesesatan Syiah. Dlm undangan pembicara tunggal hanya ana. Tapi tiba-tiba disepanduk tetulis dua nara sumber salah satunya idrus ramli berbicara tentang kesesatan Wahabi.


Sebelum ana membahas Ttg Syiah. Ana membersihkan subuhat idrus ramli. 


Disitu idrus ramli matikutu. Makanya PC NU sumnep tdk menyebarkan CD debat tersebut. Karena bila disebar akan merugikan pihak NU.


Ana sdh mempalajari debat-debat idrus ramli itu hanya debat kusir dan mencari pembenaran selalu bukan mencari kebenaran. 


Dlm acara disumeneb ana tantang utk berdebat itu PB NU pusat semisalal Aqil siraj dan konco konconya.


Ana : syukron ustadz atas jawabannya. jazakallahu khair


perlu di ketahui, sebagaimana telah tersebar berita di kalangan NU bahwa Salafiy takut untuk berdebat dengan NU, itu adalah kedustaan dan Ustadz Ali sendiri pernah mengatakan kepada mereka :” kalau kalian mau berdialog dengan kami, kalian datang dengan dua orang kita dialog di perpustakaan. tapi nggak ada yang datang.


pada kesempatan lain ketika kami kumpul dengan Ustadz Ali Musri, Ustadz Ali Mengatakan : “sengaja saya tidak mau meladeni undangan debat Idrus Ramli ( Ulama NU ), karena pada hakikatnya Idrus Ramli hanya mencari pembenaran dan juga karena tidak menyelesaikan masalah (kurang lebih seperti itu ) ana maunya, berdebat dengan PC NU pusat di JAKARTA, dan harus ada hitam di atas putih, yaitu menandatangi surat pernyataan yang kalah debat harus TAUBAT. tapi hingga detik ini belum ada surat undangan untuk dialog tersebut.


Insya Allah setelah, Jika ada waktu kami akan mengulas kisah sikap Hikmah Dr. Arifin Badri
Menanggapi hal tersebut, Ust. Muhammad Idrus Ramli mengatakan bahwa Dr. Ali Musri hanya bertaqiyyah karena ia ketakutan satu forum dengannya. Hal itu membuat Ust. Idrus kurang bersemangat.

stad Ali Musri tidak membuat saya mati kutu. Tapi beliau bertaqiyyah dalam dialog tersebut. Beliau sejak sebelum acara menyatakan keberatan satu forum dengan saya. Sepertinya ketakutan. Jadi saya kurang semangat. Rekamannya tidak disebarkan karena tidak menarik. Jangankan dalam dialog, menjelaskan dalam acara daurah saja beliau keliru, apalagi dalam dialog.

Tentang Ustadz Wahhabi Dr. Ali Musri
Ia adalah Dr. Ali Musri Semjan Putra, MA. Kelahiran Sumatera Barat, 09 Januari 1972. Ia merupakan Ketua Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi’i (STDIIS) Jember, Jawa Timur, beralamat di Jl. MH. Tamrin, Gang Kepodang no. 5, Jember – Jawa Timur.
Ia juga merupakan lulusan LIPIA Jakarta Program Bahasa (I’daad Lughawy) tamat Th. 1994, S-1 Fakultas Dakwah dan Ushuluddin (Universitas Islam Madinah), tamat Th. 1999 (Cumlaude), S-2 Jurusan Aqidah, Fakultas Dakwah dan Usuluddin (Universitas Islam Madinah), tamat Th 2003 (Cumlaude), dan S-3 Jurusan Aqidah, Fakultas Dakwah dan Usuluddin (Universitas Islam Madinah), tamat Th 2007 (Summa Cumlaude).

Kunjungi http://www.facebook.com/muslimedianews Sumber MMN: http://www.muslimedianews.com/2014/06/ustadz-wahhabi-dr-ali-musri-ketakutan.html#ixzz33xTkAR1J

Satu Tanggapan

  1. wahabi suka nuduh syiah taqiyah. padahal ustad wahabi paling getol ber taqiyah

Tinggalkan komentar